Ternyata Sabar itu Seharusnya Untukku ...

Cucu Adam - Ternyata Sabar itu Seharusnya Untukku. Sebuah kisah insipiratif tentang kesabaran. Silakan dibaca. Semoga tidak menangis.
Ternyata Sabar itu Seharusnya Untukku ...
gambar ilustrasi "Ternyata Sabar itu Seharusnya Untukku ... " / image © debusana
Menjelang magrib tadi...disalah satu sudut mushola..., seorang ibu menghampiri saya.
She : ibu mau sholat...biar saya gendong bayinya...
me : gak apa apa bu...saya gantian dengan suami
She : boleh saya gendong bayinya bu...( matanya menatap saya )
Me : boleh bu, tapi..dia suka menangis dengan orang yg tidak dikenal
She : boleh ya bu sebentar saja... ( matanya berkaca kaca )
Me : silahkan bu...( saya mempersilahkan maiza digendong olehnya )
She : " alhamdulillah...ya Allah...diizinkan merasakan memeluk bayi" air matanya mengalir...(saya melihat dia memeluk maiza begitu erat seperti sedang rindu..rindu yang sangat, maiza menatap ibu itu dalam moment yang indah..seperti ingin mengatakan sesuatu, maiza tertidur dalam ayunan ibu itu)
Me : ibu kenapa ? Ada apa...
She : 2 bulan yg lalu...saya melahirkan sesar, tapi bayi saya meninggal...
Me : sabar ya bu..., ibu sudah punya anak ?
She : dari 7 kehamilan, 1 anak yg bertahan sampai umur 7 tahun, semuanya meninggal ( kembali matanya menangis )
Me : ( kali ini saya yg menangis ) ah sabar itu bukan untuknya....sabar itu untuk saya...yang masih merasa berhak memperlakukan anak sesuka hati, yang masih suka berteriak ketika anak anak tidak mendengar apa yang saya mau, yang masih suka melalaikan hak hak mereka sebagai manusia, sabar itu untuk saya...sabar itu untuk saya..sabar itu untuk saya...karena saya ibu yang kurang memiliki kesabaran....

sumber : Nidia Agustiani via facebook
tags : Ternyata Sabar itu Seharusnya Untukku, ibu meninggal bayi memeluk erat dan menangis

0 Response to Ternyata Sabar itu Seharusnya Untukku ...

Posting Komentar