''INILAH 11 HAL YANG PERLU DIPAHAMI DAN DI PERSIAPKAN SEBELUM MENIKAH,'' BANTU SEBARKAN YA...!!

'INILAH 11 HAL YANG PERLU DIPAHAMI DAN DI PERSIAPKAN SEBELUM MENIKAH,''
BANTU SEBARKAN YA...!!
Ilustrasi. (Azlim)

Oke, tersebut saya hidangkan “11 Hal yang Butuh Disediakan sebelumnya Menikah”, yang mudah-mudahan dapat jadi motivasi & penyebab semangat kita untuk mempersiapkan beberapa hal itu.

1. (Pemahaman) Pengetahuan Dienul Islam yang Luas
Pada poin pertama ini, kami rasa bakal dapat meliputi keseluruhnya poin-poin hal yang butuh disediakan sebelumnya Menikah. Bila seorang itu pemahaman Agamanya luas, jadi bakal begitu lumrah bila ia bakal begitu trampil dalam mempersiapkan semua keperluan sebelumnya Menikah sesuai sama Syariat Islam. Menyiapkan Rencana untuk acara pra, pasca & waktu pernikahan, keuletan mengatur masalah rumah tangga, merajut jalinan kekerabatan, bangun keluarga yang Islami, mendidik anak, menyiapkan kelahiran buah hati, tahu hak-hak serta keharusan suami atau istri, serta beragam hal yang lain yang mendukung terwujudnya Sakinah, Mawaddah, wa Rohmah dalam rumah tangga dengan cara riil, bukan hanya sebatas wacana :)

2. Aqidah yang Lurus
Sebagaimana kita kenali, terdapat banyak kekeliruan dalam Aqidah (waktu mendekati pernikahan) yang beberapa orang-orang masihlah mengamalkannya, salah satunya :

Tak pilih tanggal yang dia anggap sebagai tanggal sial/yang dilarang untuk dilaksanakan Walimatul ‘Ursy
Memanggil pawang hujan
Memohon diramalkan tanggal yang baik untuk menikah pada Dukun/Paranormal
Memakai primbon, serta amalan-amalan lainnya
Hal semacam ini mengisyaratkan keroposnya segi Aqidah orang-orang yang butuh kita pahamkan. Jadi, memahamkan pada diri & keluarga, dan pilih pasangan & keluarga pasangan yang beraqidah lurus sebaiknya jadi prioritas kita sebelumnya Menikah.

3.Adab Islami & Akhlakul Karimah
Mengerti Adab-adab Islam serta berakhlak baik adalah hal yang butuh diamalkan dan dimiliki oleh tiap-tiap muslim, tidak hanya mereka yang akan menikah. Ke-2 hal semacam ini tidaklah amalan/karakter yang dapat dipelajari serta diamalkan kurun waktu yang singkat, namun perlu pembiasaan kurun waktu yang lama. Jadi, mulai mengatur diri dari sekarang yaitu solusi yang tepat supaya saat hingga pada saat menikah kelak, kita ada dalam keadaan paling baik serta dapat memberi contoh yang paling baik juga untuk diri, pasangan serta keluarga kita nanti.

4.Visi – Misi
Poin satu ini tidak kalah utama dengan juga poin-poin yang lain. Ada visi-misi mengisyaratkan tingkat keseriusan serta tingkat kematangan dari pihak yang bakal menikah. Hal semacam ini mungkin saja pertimbangan untuk pihak yang dilamar untuk mengambil keputusan apakah sistem itu dilanjut atau tidak, apakah peminang pas dengan diri kita atau tidak, serta apakah nanti dapat searah dengan kita atau tidak. Well, untuk yang belum memiliki Visi untuk menikah, mari buat persiapan dengan rapi serta baik, supaya Pernikahan kita nanti bukan sekedar ‘sekedar ganti status’ dari single/jomblo, namun memang sungguh-sungguh disediakan untuk periode panjang ke depan.

5. Ma’isyah (Penghidupan)
Terkecuali Pengetahuan Agama yang luas, tentang materi juga tidak kalah utama untuk disediakan mendekati pernikahan. Ma’isyah dalam soal ini, dapat disimpulkan sebagai “tabungan” atau harta simpanan yang telah disediakan untuk kepentingan pra, pasca serta waktu pernikahan, yang mencakup : Mahar, Biaya Resepsi, Kesiapan rumah sesudah menikah (apakah telah memiliki tanah, tempat tinggal, atau bakal mengontrak), serta cost yang lain yang sesuai oleh keperluan masing-masing. Mungkin saja beberapa orang berasumsi hal semacam ini yaitu suatu hal yang gampang, lantaran mungkin saja bakal ada pertolongan dari beragam pihak atau mungkin saja warisan dari orangtua. Tetapi dari sini, tingkat kemapanan serta kedewasaan seorang dapat juga dinilai dari seberapa seriusnya dia mempersiapkan hal material yang nanti dipakai untuk bangun Tempat tinggal Tangganya. Satu hal yang penting juga dalam poin ini yaitu bagaimana nantinya ke-2 pasangan supaya senantiasa terasa cukup hanya apa yang dirizkikan oleh Allah, bukanlah senantiasa memohon hal yang terlalu berlebih, atau mengeluh bila kekurangan. Tetapi juga bukanlah bermakna kita bermalas-malasan mencari Rizki.

6.Wawasan Parenting Nabawiy
Masihlah asing mendengar kalimat ini? Mudah-mudahan mulai saat ini tak akan. Parenting Nabawiy yaitu satu cara mendidik anak yang dicontohkan oleh Nabi, serta dapat kita tekuni dari beberapa Teman dekat Nabi & beberapa ulama’ yang sudah membahas serta mengamalkannya.

Bila beberapa (atau bahkan juga tiap-tiap) calon Suami-Istri memiliki maksud menikah yakni untuk perbanyak, melakukan perbaikan atau mempersiapkan keturunan, jadi satu hal yang butuh di perhatikan : “Siapkanlah generasi penerus (keturunan) yang Kuat Aqidahnya dan Baik Adab & Akhlaknya”. Rusaknya moral serta akhlak generasi muda sekarang ini, terkecuali lantaran


dampak lingkungan serta rapuhnya benteng diri, yaitu lantaran minimnya pendidikan dari orangtua sebagai ‘madrasah’ pertama seseorang anak. Bila orangtua tak memiliki wawasan pendidikan Islami & tak dapat memberi contoh Adab & Akhlak yang baik, lantas apa yang bakal di ajarkan pada anak nanti?

So, mari kita siapkan dari saat ini.

7. Hafalan Al-Qur’an
Berat? Mungkin saja ini kata pertama yang terlontar sesudah membaca poin ini. Sekurang-kurangnya tingkatan menghafal Qur’an yaitu sinyal keseriusan seorang sebelumnya meneruskan ke kehidupan berumah tangga. Hal ini dapat tunjukkan tingkat keseriusan seorang dalam ‘berinteraksi’ dengan Kitabullah. Lantaran menghafal Qur’an membutuhkan beberapa bagian dari mulai :


Teratur membacanya Pelajari langkah membacanya dengan baik & benar Berkemauan Menghafalnya Tergerak untuk memahami & mentadabburinya Mengamalkan & mengajarkannya

Jadi, siapa saja yang menghafal Qur’an atau memiliki hafalan Qur’an, telah di pastikan kalau ia memiliki kedekatan yang bagus dengan Qur’an serta pastinya dengan Allah. Lantaran tak lain ayat-ayat Al-Qur’an yaitu Kalam Allah, serta dengan membacanya bermakna kita semakin lebih banyak mengingat Allah. So, apa kita tidak mau miliki pasangan yang deket hubungan dengan Allah & Al-Qur’an? Tentu ingin dong ^^

8. Nafkah yang Halal
Telah terbaca dengan cara tersirat, ada Nafkah bermakna seorang telah mempunyai pekerjaan/usaha terlebih dulu, apa pun itu. Yang jadi titik poin yaitu ‘Nafkah yang Halal’, hal semacam ini tidak dapat dipisahkan. Tetapi bukanlah bermakna di sini seorang mesti ‘mempunyai’ harta yang banyak dahulu, atau mapan dahulu. Semuanya juga bergantung dari ke-2 pihak apakah dapat terima calon pasangan dalam keadaan apa pun.

Menghidupi diri & keluarga dengan harta yang halal memiliki banyak faedah serta tentunya menghadirkan ridho serta rahmat dari Allah ta’ala. Selain itu, kita juga mengaplikasikan apa yang di ajarkan Nabi dalam bagian muamalah.

Sedang bila menghidupi dengan harta yang haram/tidak jelas, jadi bakal banyak muncul rusaknya serta permasalahan seperti : Do’a & Sholat kita tak di terima sepanjang 40 hari, keresahan yang senantiasa membebani fikiran, rapuhnya keselarasan rumah tangga, dan sebagainya.

9. Soft Skill (Ketrampilan/Ketrampilan khusus)
Tiap-tiap orang bisa di pastikan mempunyai (menguasai) soft skill yang tidak sama. Mungkin saja satu poin ini bukanlah adalah hal yang demikian utama untuk disediakan. Namun bahtera kehidupan itu tak dilewati/dilangsungkan cuma dalam 1, 2 bln. atau 1, 2 tahun, tetapi hingga akhir hayat. Mempunyai soft skill, sama-sama mengajarkan ketrampilannya pada suami-istri, mengajarkannya pada anak-anak & orang-orang, dapat jadi poin-poin yang bisa memberi warna baru dalam kehidupan. Semuanya hal itu adalah ‘Bumbu-bumbu yang butuh diracik’ dari mulai saat ini serta waktu melakukan kehidupan rumah tangga nanti. Lantaran tidak mungkin saja kita membiarkan kehidupan rumah tangga itu datar dan garing cuma lantaran kita tidak memiliki ‘Bumbu untuk diracik’

10. Mujahadah & Tawakkal
Pada poin ketiga Insya Allah telah meliputi poin paling akhir ini. Lantaran keduanya sama termasuk juga Akhlakul Karimah. Tetapi ada banyak hal yang diutamakan pada akhlak ini. Pertama, Mujahadah bermakna bersungguh-sungguh, senantiasa serius & tidak bermalas-malasan, dalam pengertian untuk menyiapkan diri meraih pintu pernikahan, karakter Mujahadah butuh dipunyai untuk menemani ke-9 poin terlebih dulu. Ke-2, Tawakkal yang bermakna ; kita lakukan usaha serta doa dengan Ikhlas semaksimal kita, sambil menyerahkan semua ketentuan serta akhirnya pada Allah. Kesimpulannya, dari ke-2 akhlak itu bakal melahirkan satu jalinan timbal balik yakni : Tawakkal membutuhkan Mujahadah, serta Mujahadah memerlukan Tawakkal. Serta utama juga menemani keduanya dengan senantiasa bersabar, berhusnudzon pada Allah, serta meyakini kalau Allah bakal mempermudah tiap-tiap masalah kita.

11. House-hold Activities Skill
Kerjakan pekerjaan tempat tinggal janganlah di anggap sebagai hal yang sepele. Hal tersebut sama juga dengan poin Adab & Akhlak, yaitu amalan yang sifatnya butuh dibiasakan supaya dapat menguasainya. Menumbuhkan rasa peka antar suami-istri bakal pekerjaan ini adalah hal yang butuh ditampilkan nanti. Bila biasanya orang-orang memberi statement kalau pekerjaan seperti menyapu, mengepel, memasak, membersihkan & menyetrika pakaian, dsb yaitu pekerjaan seseorang Istri, jadi mari kita ‘sedikit’ ganti paradigma ini sebenarnya “Seorang Suami harus juga dapat kerjakan pekerjaan-pekerjaan tempat tinggal tersebut”. Begitu, Insya Allah semakin lebih menimbulkan sikap kepedulian, tak sama-sama menyalahkan, serta keselarasan dalam rumah tangga.

Cukup Berat?
Semoga tidak. Jangan sampai menjadikan 11 poin di atas sebagai beban atau tambah membuat kita down dengan adanya banyak beberapa kriteria tersebut . Tetapi mari kita coba lakukan semaksimal & semampu kita. Serta dari 11 poin itu mari coba kita refleksikan ke diri kita, telah sejauh mana kita menyiapkannya, atau sudah berapa poin yang sudah kita miliki/siapkan

0 Response to ''INILAH 11 HAL YANG PERLU DIPAHAMI DAN DI PERSIAPKAN SEBELUM MENIKAH,'' BANTU SEBARKAN YA...!!

Posting Komentar