Razia Gabungan TNI-Polri, Anggota Geng Motor Lari Tunggang-langgang Kayak Liat Hantu


POSMETRO INFO - Razia besar-besaran terhadap aksi geng motor di wilayah Bandung raya dilakukan oleh aparat gabungan TNI dan Polri pada Senin (27/06) malam pukul 23.30 WIB. Kegiatan razia yang diawali apel malam di Makodim 0618 BS Kota Bandung, diiringi rintik hujan malam yang dingin.

Ratusan personel TNI AD dari berbagai kesatuan seperti Arhandud, Kavaleri, Armed dan Denpom dikerahkan dengan jumlah personel 300 personel yang dipimpin langsung oleh Kasdim 0618 Letkol ARM Yani Ari beserta Kapendam Letkol Desi Aryanto.

Usai apel di makodim, iring-iringan truk TNI yang berjumlah 9 unit truk ditambah 6 mobil patroli kecil milik Pomdam dan Kodim bergerak menuju markas Polrestabes Bandung, yang berjarak 500 meter.

Suasana di Polrestabes sendiri sudah siap sejumlah pasukan dari gabungan Polsek se Bandung, pasukan Sat Sabhara (Dalmas) Polrestabes, Satreskrim, dan timsus Prabu (pemburu geng motor) yang baru dibentuk 5 hari yang lalu.

Di lapangan apel Mapolrestabes, tampak perwira Polrestabes Bandung AKBP Dede memberikan arahan selama lima menit, kepada hampir 500 personel gabungan TNI dan Polri.

"Saya berharap razia yang sudah dilakukan selama tiga hari berturut-turut ini, bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat," ujar Dede dihadapan ratusan personel Selasa (28/06/2016) dini hari.

Tim gabungan yang dibagi hampir 100 personel per zona, baik di tengah, barat dan timur bergerak bersamaan. 

Rimanews yang ikut menelusuri kegiatan operasi gabungan geng motor ini, mencoba ikut bersama pasukan gabungan di zona barat. Zona yang dikenal rawan aksi geng motor ini disisir oleh tim mulai dari jalan lengkong besar-tegalega hingga depan terminal leuwipanjang.

Di zona ini, Pratu Galang tewas ditusuk oleh sekitar 20 orang yang diduga geng motor.

Saat melintasi leuwipanjang, aparat melihat adanya kegiatan mencurigakan. Sejumlah sepeda motor yang tanpa bodi motor, serta tanpa plat banyak berjejer di sisi terminal.

Saat ditemui oleh tim, pemilik kendaraan yang diduga geng motor, kabur tunggang-langgang, masuk ke dalam toko atau kios kecil di depan terminal. Bahkan saat diketuk petugas, lampu dari warung tersebut dimatikan, untuk menghindari adanya petugas.

Karena tak kunjung keluar, petugas lalu melakukan pengempesan ban motor di depan terminal leuwipanjang. Beberapa kendaraan tersebut, yakni crypton yang dirusak bodi sisi kiri dan kanannya, yamaha xeon tanpa plat motor, yamah vixon, honda beat dan jupiter Mx.

Salah satu motor xeon yamaha, dibawa oleh petugas untuk diamankan.

Usai berhenti di terminal, tim bergerak menuju ke arah perbatasn kopo kabupaten Bandung menuju ke arah cimahi, melalui jalur jalan rajawali, yang menjadi lokasi pembunuhan anggota TNI AD awal juni lalu.

Sepanjang jalan bypass soekarno hatta menuju Cimahi, warga yang berada disisi kiri dan kanan jalan banyak yang melihat iring-iringan kendaraan truk militer beserta mobil patroli polisi dengan sirine mengaung.

Pertanyaan besar warga, melihat iring-iringan tersebut, membuat penasaran mereka.

Saat ditemui di persimpangan lampu merah jalan tol pasirkoja, warga pasir koja Adi (35) menuturkan kaget mendengar suara sirine panjang, dan saat dilihat ada iring-iringan kendaraan tentara dengan membawa pasukan bersenjata lengkap.

" Saya kira ada acara sahur keliling, namun bukan, ternyata patroli besar-besaran geng motor," jelasnya.

Saat ditanya perihal kegiatan razia gabungan ini, Adi menyambut baik hal tersebut.

" Saya kan kerjanya malam di pasar caringin, ya sangat aman lah kalau kegiatan seperti ini dilaksanakan oleh Polisi dan tentara, jadi kita merasa enak untuk beraktifitas di malam hari," papar Adi.

Saat menuju lokasi dibunuhnya Pratu Galang, tampak sepi dan tidak ada aktivitas mencolok adanya motor-motor yang nongkrong di pinggir jalan.

Razia lalu berlanjut ke arah jalan surya sumantri, tepatnya disamping kampus Maranatha, ada sebuah minimarket 24 jam dan warnet di lantai dua minimarket tersebut.

Petugas PM dari Pomdam III Siliwangi meminta para pengunjung warnet turun, untuk diperiksa kelengkapan kendaraannya. Namun nihil dari senjata tajam, saat diperiksa satu per satu kendaraannya.

Lalu petugas juga memeriksa satu pasangan suami istri, yang tidak membawa KTP. Namun bisa menunjukan kartu tanda nikah.

" Ada pasangan yang kita minta identitas, namun menyerahkan surat nikah kepada kami, mereka mengaku dari Cianjur, dan tengah bikin desain kaos," jelas perwira patroli sektor barat, Kapten Herman di lokasi, Selasa dini hari.

Razia berlanjut masih di jalan surya sumantri, tepatnya di jalan lemah neuneut, sebuah minimarket yang menjadi tempat nongkrong kembali diperiksa. Namun nihil juga hasilnya.

Usai berkeliling dikawasan barat, petugas gabungan lalu kembali ke markas masing-masing, dan berakhir pukul 01.45 selasa dini hari.

Kepala Staf Distrik Militer (Kasdim) 0618 BS Kota Bandung, Letkol Yani Ari memaparkan, jika razia hari ini situasi relatif landai. Dan tidak ada tanda menonjol.

" Selain karena hujan, malam ini bukan malam libur, anak-anak biasanya suka kumpul di malam libur, dengan begini kita menciptakan suituasi yang aman," jelasnya usai kegiatan patroli bersama, di Makodim, selasa dini hari.

Pihaknya mengaku akan terus melakukan situasi dan kondisi aman, dalam kegiatan razia gabungan ini.

" Kita akan ciptakan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Bandung," terangnya.

Disinggung kaitannya razia skala besar oleh jajaran TNI AD sejak hampir sebulan lalu, Kasdim 0618 BS membantah jika razia ini dilakukan terkait aksi pembunuhan Pratu Galang.

" Tak ada kaitan, kami berkomitmen menjaga keamanan Bandung sebagai ibukota provinsi Jabar, bebas dari ancaman pembuat onar di lingkungan masyarakat seperti geng motor," pungkasnya. (rn)

0 Response to Razia Gabungan TNI-Polri, Anggota Geng Motor Lari Tunggang-langgang Kayak Liat Hantu

Posting Komentar